Selasa, 07 Juli 2009


Melihat topologi dan traffik jaringan/network melalui gambarAnda ingin mendapatkan gambaran, topologi, dan analisis traffik LAN di network? membutuhkan gambar network tempat anda kerja? Ingin cepat mengerti tentang traffik LAN? Lanmap merupakan tools yang sangat membantu anda untuk memecahkan masalah diatas. Kehebatan tools ini adalah membuat gambar / image tentang kinerja jaringan LAN anda. Yang lebih canggih lagi, gambar tersebut dapat diupdate sesuai dengan kebutuhan anda. Bila anda hendak mengajarkan tentang jaringan LAN kepada orang awam tentunya Lanmap ini memberikan solusi yang tepat. Tidak usah pusing lagi untuk menggambar desain, traffik jaringan dan apapun itu, cukup lanmap dan jadi sebuah gambar yang siap dilihat dan hanya di linux!Tool lanmap ini saya dapatkan melalui repository debian etch 4.0. Kebetulan saja ketika saya hendak mencari tool analisis jaringan guna mengisi waktu luang, tiba-tiba saya melihat tools bernama lanmap. Dengan membaca manual dan diuji coba, ternyata hasilnya sangat memuaskan sekali!Sebelumnya silakan install lanmap pada distro linux anda atau download dengan searh pada google.Mari kita lakukan pada konsole :Leonzack:~# lanmap -r 2 -i eth0 -T png -o /root/perintah ini memiliki arti:-r : merupakan waktu yang dibutuhkan untuk update scanning jaringan-i : merupakan interface yang digunakan ( tergantung pada device anda eth0,eth1,ath0,dst)-T : merupakan tipe image yang dihasilkan ( png,jpg,dst )-o : merupakan perintah output yaitu nama tempat file gambar lanmap diletakkandengan percobaan menggunakan 2 komputer yang terhubung menggunakan kabel LAN dimana komputer saya menggunakan debian etc 4.0 dan yang lain menggunakan Windows XP service pack 2. Hasilnya:Bagus bukan? nah sekarang anda bisa mencoba dengan scanning Network yang besar dan melihat hasilnya cukup dengan klik gambar. Linux memang memudahkan kita.
Konsep Jaringan Komputer
Tujuan
Memahami:
•Model-model Jaringan
•Komponen-komponen Jaringan
•Protokol-protokolJaringan
2
Jaringan?

•Definisi Dasar:
Duaataulebihkomputeryang salingterhubungsehinggadapatmembagidata dansumber-sumber peralatanlain

Sharing Resources
Jaringan Komputer "share" :
•Data :
•Pertukaraninformasi(graphics, voices, video, data, etc)
•Software :
•applikasi-aplikasi
•Hardware :
•printer
•scanner
•fax
•modem
•peralatanhardware yang lain
4
RancanganJaringan

•L A N (Local Area Network)
•W A N (Wide Area Network)
•M A N (Metropolitan Area Network)
5
L A N

•Kumpulankecil dari mesin-mesindanperalatanpendukungnya
•Jumlahnyakurangdari100 komputer
•Jarakjangkauankurangdari1000 feet
•Jaringandasaruntukmembentukjaringanbesar-Internetworks
6
Internetwork

•Jaringan dari suatu jaringan
•KumpulanjaringanLAN
•Menghubungkankebanyaklokasi
•LingkunganKampus
7
W A N

•Jangkauansangatjauh
•Menghubungkandualokasiataulebihyang terpisah
•Terhubungkejaringanlain
8
M A N

•TeknologiWAN yang menghubungkanbeberapajaringanLAN
•Menghubungkanbeberapatempatatauregion yang berbeda
9
Internet

•InternetworkWAN
•Menghubungkanbanyakmesindiseluruhdunia
•World Wide Web (WWW)
10
Tipe Jaringan

•Peer to peer
•Client-Server (Server based)
•Hybrid
11
Peer To Peer

•No centralized control
•Keduanyabertindaksebagaiclient & server
•AkseskontrolUser ke mesin
•Institutionalized chaos & security concerns
•Penambahan mesin akan melemahkan kerja jaringan
12
Client-Server (Server Based)

•Server merupakan kunci utama
•AkseskontrolbersifatCentralized
•Menggunakanprocessor yang cepat
•Memory yang besar
•Extra peripherals
13
Hybrid

•KombinasidarijaringanPeer to Peer danServer
•Penggunadapatmembagi"resource" yang dimiliki kepenggunalain sepertipadajaringanserver-based
14
Topologi Jaringan

•Pemetaan Jaringan
•Physical topology
•Logical topology
15
Topologi Jaringan
Bus
Star
Ring
16
Komponen Jaringan

•NIC (Network Interface Card)
•Network Medium
•NOS (Network Operating System)
17
Network Interface Card

•Hubunganfisikantaramesindanjaringan
•Menghubungkanantaramesindanmedium
•DikenaljugasebagaiNetwork Adapter
18
Media Komunikasi Jaringan

•Pembawapesanjaringan
•Menghubungkanmesin-mesin
•TigaJenismedia:
•KabelMetallic
•Twisted pair & Coaxial
•Fiber optic
•Wireless
•Cahaya & Frekuensi
19
Network Operating System

•Menghubungkan secarabersamasemuaPC danperipheral
•MengkoordinasikansemuafungsiPC danperipheral dalamsuatujaringan
•Menyediakanpengamananuntukmengaksesdatabase danperipheral dalamjaringan
20
Protokol Jaringan

•Kumpulanaturanuntukkomunikasi
•Mengidentifikasimesindalam suatujaringan
•Interpretasisinyal
•Memulaidanmengakhirikomunikasi
•Mengaturpertukaraninformasidijaringan
21
ContohProtokol

•TCP/IP
•UntukInternet
•IPX/SPX
•UntukNovell
•NetBEUI
•UntukMicrosoft
22
Teknologi Transmisi

•Analog
Contoh jalurkomunikasidengantelepon
•Digital
Contohmenggunakanteleponjalurdigital
•Packet Switching
Kumpulanbanyaklink yang menghubungkanantarasender danreceiver untukmemindahkandata
23
Contoh LayananMedia Komunikasi

•Telepon (PSTN)
•Leased Line
•VSAT
•TV Cable
•Jaringan Listrik

Minggu, 05 Juli 2009


Singapura memperkenalkan semacam Gerbang Jaringan Tanpa Kabel (Outdoors Wireless Surf) yang dapat diakses 1 sampai 3 juta pelanggan sekaligus. Jaringan tanpa kabel ini dapat dilakukan di mana saja jika Anda ingin melakukan komunikasi atau transaksi.

Anda tinggal duduk, nyalakan Notebook atau Handsheld. Hanya dalam sepersekian detik Anda telah “berada di mana saja!” Seperti kita ketahui Negeri Jiran itu mempunyai salah satu jaringan telekomunikasi terbaik di Asia saat ini.

Tren jaringan tanpa kabel sebenarnya telah dimulai lebih dari lima tahun lalu seiring dengan kemajuan teknologi internet di seluruh dunia. Akan tetapi, gaungnya baru terdengar dalam dua tahun belakangan, penyebabnya infrastruktur yang ada di masing-masing negara yang belum siap menerima teknologi ini.

Namun, tidak menyurutkan niat dan menjadi hambatan bagi panitia Piala Dunia 2002 yang diadakan di Korea dan Jepang bulan Juni-Juli lalu. Hal ini terbukti dari suksesnya penyelenggaraan ajang sepak bola akbar 4 tahunan tersebut didukung teknologi jaringan tanpa kabel (wireless LAN) yang dilakukan Avaya, parther resmi panitia penyelanggara Piala Dunia 2002.

Bisa dibayangkan bagaimana rumitnya melakukan instalasi jaringan pada dua negara sekaligus (Korea Selatan dan Jepang) dengan infrastruktur jaringan yang berbeda. Sebagai ilustrasi, dapat kita lihat beberapa hal yang menjadi latar belakang dari pembangunan wireless LAN di Piala Dunia 2002;

Lalu lintas data untuk waktu 2 minggu saja telah mendekati angka 4 terabyte. Sambungan telepon berbasis internet telephony sebanyak 100.000 sambungan setiap hari. Waktu transmisi data dari International Media Center (IMC) di Korea Selatan dengan Jepang kl. 70 detik. Sementara waktu transmisi data antar stadion di Korea Selatan, kl. 64 detik, sedang dari IMC Korsel ke salahsatu stadion di Jepang 82 detik.

Dari spek data di atas, paket informasi yang melintasi yang dihasilkan seluruh jaringan mencapai kesempurnaan 100% dengan kehilangan data (packet loss) ‘hanya’ 0,00001%. Teknologi ini dibantu ratusan switch, router dan piranti canggih lainnya dan dimonitor dari jarak jauh (remote) oleh Avaya yang berpusat di enam kota di Asia, yakni Tokyo, Seoul, Singapura, Denver, Colorado, dan Florida.

Untuk sekuritinya Avaya’s Expert System berhasil mengatasi gangguan pada jaringan. Hasilnya kita rasakan, bagaimana nikmatnya menyaksikan pertandingan Piala Dunia di televisi, di sisi yang lain hasil pertandingan dapat dilihat secara real time di media cetak sekaligus dapat dikomunikasikan secara audio visual, begitu juga untuk media-media online.

Terlepas berbagai permasalahannya, teknologi wirelles LAN ini mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan jaringan tradisional di antaranya mobilitas yang sangat tinggi, sedemikian mudah karena tidak tergantung pada kabel dan dapat diset secara berpindah-pindah.

Kecepatan dan kemudahan instalasi karena hanya menggunakan frekuensi radio. Fleksibel karena tidak perlu membangun infrastruktur yang permanen serta mempunyai skalbilitas yang sangat baik, karena dapat dikonfigurasi dengan berbagai macam topologi jaringan, sesuai dengan keperluan aplikasi dan kebutuhan khusus lainnya, sehingga memberikan kenyamanan bagi administrator dan user.

Sistem jaringan tanpa kabel ini atau disebut juga jaringan berbasis nirkabel yang secara sederhana hanya memerlukan piranti transmitter receiver atau dikenal dengan access point. Piranti ini berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan alat penerima sinyal radio dari PC, Notebook, Handsheld dengan perangkat infrastruktur jaringan yang menggunakan kabel.

Satu titik access point dapat digunakan beberapa pengguna dengan jarak antara 33 meter hingga 20 Km, maksimal melayani 15-50 client. Namun, keadaan di lapangan dan situasi di lingkungan infrastruktur jaringan nirkabel dapat mempengaruhi jumlah client.

Pada pola yang paling sederhana, jaringan wirelles LAN dapat berfungsi sebagai jaringan peer to peer, namun pada level yang lebih tinggi jaringan nirkabel ini menjadi lebih rumit. Sebagai contoh untuk jaringan yang lebih besar, maka satu server yang dihubungkan dengan access point dapat melayani beberapa client, dan jika skala client lebih besar lagi maka harus dipasang beberapa access point sesuai dengan besarnya kebutuhan client jaringan.

Pemasangan access point harus dilakukan cermat guna memastikan keberadaan frekuensi di area sekaligus menghindari terputusnya client dengan induk jaringan. Jika perlu satu access point dapat diperluas daya pancarnya dengan menambah extention point (EP) yang dihubungkan dengan frekuensi radio.

Secara sederhana teknologi wireless LAN ini mirip teknologi telepon selular, yakni Base Transceiver Station (BPS) berfungsi seperti access point. Jadi ada kalanya kemampuan perpindahan suatu client ke tempat yang lain terganggu, namun jika mampu dengan kondisi telah terhubung dengan jaringan (roaming), jaringan wireless tersebut dipastikan dalam kondisi sangat baik.

Dapat disimpulkan wirelles LAN memberikan peningkatan produktivitas, kualitas servis, penghematan waktu dan biaya, jika dibandingkan dengan sistem jaringan tradisional yang masih menggunakan kabel. Keuntungan lainnya menjadi solusi untuk tempat-tempat yang sulit dijangkau jaringan kabel biasa atau kalaupun bisa dengan kabel harus menggunakan VSAT, sewa telepon dan tambahan perangkat lainnya. Satu hal: fleksibilitas, kecepatan implementasi dan kenyamanan user menjadi nilai tambah bagi teknologi wireless LAN ini.

Salahsatu kendala lain teknologi ini adalah penggunaan frekuensi radio yang penataan infrastrukturnya belum memadai. Di Indonesia regulasi pengaturan frekuensi masih dalam proses di mana beberapa kalangan belum bisa menerima aturan mainnya. Salah satu argumennya adalah frekuensi 2,4 GHz di negara lain digunakan untuk masyarakat (wireless public) sementara di Indonesia wilayah frekuensi ini -milik orang-orang bisnis.

Di Amerika Serikat pengaturan frekuensi ini sangat jelas karena ada badan khusus pemerintah yang menanganinya, yakni Federal Communications Commission (FCC). Sebagian besar wireless LAN dipancarkan melalui satu band yang umum digunakan oleh lembaga IMS (Instrumentation, Scientific, and Medical) dengan frekuensi seperti 902-928 MHz, 2,4-2,48 MHz, 5,15-5,35 GHz, dan 5,725-5,875 GHz.

Selain itu infrastruktur jaringan yang ada di Indonesia sudah agak tertinggal teknologinya dibandingkan dengan Singapura misalnya. Seharusnya wireless LAN dapat digunakan sebagai terobosan yang bisa digunakan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang ekonomi dan teknologi.